Pages

Sunday, 19 May 2013

VALUE

Tint dan shade memberikan value/intensitas yang dapat dimanfaatkan sebagai efek gelap terang pada sebuah benda. Dengan pemberian tingkatan value tertentu, maka dimensi benda dapat dimanipulasi sehingga terlihat benda tersebut seolah memiliki tonjolan (emboss) dan kedalaman (dimensi).

Bagi desainer grafis multimedia, efek ini sering diterapkan pada bar, tombol (button), icon, atau untuk banner, dan sebagainya, sehingga terkesan realis. Efek tiga dimensi ini dapat dimunculkan dengan hanya mengolah warna karena sifat warna itu sendiri yang memiliki hue, value, dan chroma. Hue menunjukkan dimensi mendatar dalam rentangan warna, value menunjukkan nada/tone (berat dan ringan) warna, seperti halnya shade dan tint. Chroma (kroma) menunjukkan kemurnian dan tingkat kecemerlangan warna. Warna yang murni (tidak dicampur dengan warna lain) tampak cemerlang dan jernih, sedangkan bila tercampur terlihat kurang cemerlang, redup. Warna-warna cemerlang tampak mendekat, sedangkan warna-warna redup tampak statis atau cenderung menjauh. Maka kroma menunjukkan dimensi ke depan dan ke belakang.

salah satu karya saya: 
'gajah' - value selaras

'gajah' - value


sumber: http://ariasdimultimedia.wordpress.com/2008/03/20/warna-itu-ternyata-berwarna-warna/


Monday, 13 May 2013

NIRMANA


Nirmana dwimatra atau seringkali disebut nirmana dua dimensi biasanya dibuat di atas media canvas atau kertas. nirmana dwimatra masuk dalam tutorial desain grafis. Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa.

Di dalam Nirmana, seseorang akan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan seni rupa dan desain pada level dasar seperti mempelajari garis, bidang, bentuk dan gempal ( dimensi dan tebal ). Pada nirmana dwi matra biasa kita akan mempelajari bagaimana nirmana dibentuk sesuai dengan tata rupa yang pastinya mempunyai kaidah dan prinsip seni rupa.

Beberapa contoh nirmana dwimatra yang saya buat:





sumber:


PERSPEKTIF

Beberapa karya mengenai perspektif saya:

2 titik hilang - pensil & drawing pen

1 titik hilang - watercolour




PERSPEKTIF


   Ilmu perspektif merupakan seni dan ilmu menggambar suatu benda atau  obyek pada suatu bidang datar.  Apabila kedudukannya semakin jauh akan  semakin kecil dari ukuran benda sebenarnya. Dan apabila benda yang kita  lihat jauh tak terhingga maka akan kelihatan satu titik. 
   Titik tersebut dinamakan titik lenyap, dalam pandangan tak terhingga semua benda akan merupakan titik  –titik  yang berderet mendatar dan terletak pada satu garis lurus mendatar setinggi mata kita, garis ini disebut horizon. 
   

Unsur-unsur penggambaran gambar perspektif adalah:

  • Obyek/Benda

Obyek atau benda yang akan digambar kesulitannya tergantung dari bentuk benda itu sendiri. Benda yang berbentuk garis lurus, siku dan teratur relatif mudah untuk digambarkan, sedangkan obyek yang semakin hidup atau tidak teratur seperti manusia, pohon atau pemandangan semakin sulit untuk digambar.

  • Pengamat (P)

Pengamat dalam gambar perspektif adalah posisi dan arah dari orang yang melihat obyek yang akan digambar. Gambar perspektif yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh jarak dan sudut pandang pengamat.

  • Kerucut Pandangan

Kerucut Pandangan adalah istilah untuk menunjukkan sudut maksimal pandangan pengamat (45o-60o). Seluruh benda atau bagian benda yang akan digambar akan baik apabila berada dalam kerucut pandangan, dan apabila terletak diluarnya hasilnya akan tampak distorsi.

  • Garis Horizon/Cakrawala (GH)

Garis Horizon/Cakrawala adalah garis horizontal hayal yang kedudukannya selalu setinggi dengan tinggi mata pengamat dan sejajar dengan bidang dasar.

  • Bidang Dasar/Garis Dasar (BD/GD)

Bidang Dasar/Garis Dasar adalah bidang/garis horizontal yang merupakan dasar patokan dari segala ukuran vertikal dari benda yang akan digambar. Obyek yang memotong Bidang Dasar/Garis Dasar ini ukurannya digambarkan sesuai dengan ukuran sebenarnya.

  • Bidang Gambar (BG)

Bidang Gambar adalah bidang transparan 2 dimensi yang tegak lurus dengan garis pandangan. Perspektif tiap titik dimanapun juga selalu terletak pada bidang gambar. Pada kenyataannya Bidang Gambar adalah permukaan kertas gambar yang dipakai untuk menggambar perspektif.

  • Titik Lenyap/Titik Hilang (TL/TH)

Titik lenyap adalah sebuah titik atau lebih yang mengumpulkan garis-garis (yang sesungguhnya) sejajar pada obyek yang posisinya tidak tegak lurus dengan garis pandangan. Kedudukan titik lenyap terdapat pada sepanjang garis horizon.

Macam macam gambar perspektif

   Ada dua macam gambar konstruksi perspektif antara lain Areal perspektif  dan Linear perspektif.  Linear perspektif terdiri dari parallel perspektif (dengan 1 titik hilang), Anguler perspektif (dengan 2 titik hilang), dan Obique perspektif (dengan 3 titik hilang).
  • Pespektif 1 titik hilang

   Perspektif satu titik hilang menggambarkan sebuah objek dengan satu titik pedoman yang menghubungkan dengan bidang gambar. Metode ini menggunakan hanya satu titik hilang di mana semua garis perspektif tersebut akan tertuju, serta satu titik ukur yang berperan pula sebagai titik diagonal (lihat gambar).
   Gambar perspektif satu titik hilang sangat membantu dalam proses awal dan pengembangan gagasan sebuah desain, namun jarang sekali digunakan para desainer untuk presentasi akhir sebuah desain.
   Perspektif Satu Titik Metode Garis Tanah
   Metode garis tanah banyak digunakan karena relatif paling praktis dan garis-garis konstruksinya sederhana. Akan tetapi metode ini terbatas penggunaannya untuk ruangan geometris sederhana berbentuk kotak dengan arah pandangan harus selalu frontal (tegak lurus) terhadap salah satu bidang dinding datar dalam ruangan
Metode ini menggunakan perpanjangan garis tanah sebagai garis ukur untuk menerapkan ukuran-ukuran sebenarnya yang sejajar dengan garis sumbu pandangan.
   Perspektif dua titik hilang menggambarkan objek dengan menggunakan dua titik hilang yang terletak berjauhan di sebelah kanan dan kiri pada garis cakrawala. Perspektif dua titik hilang memberikan kesempatan untuk menggambarkan sudut terdekat atau terjauh dari sebuah objek atau ruangan. Dalam perspektif dua titik hilang, sudut ruangan atau tepi sebuah objek digambar terlebih dahulu dan dapat digunakan sebagai skala secara horisontal dan vertikal, untuk kemudian ditarik garis dari titik hilang.
CONTOH:

Bisa didownload power pointnya apabila mau belajar menggambar perspektif 1 titik hilang disini
  • Perspektif 2 titik hilang
   Seperti dalam perspektif satu titik hilang, garis cakrawala digambarkan secara horisontal dan ditentukan oleh tinggi mata pengamat. Berbeda dari garis cakrawala dan elemen-elemen yang terletak di garis cakrawala, tidak ada garis horisontal yang ditemukan pada perspektif dua titik hilang – kecuali pada objek-objek yang memiliki kemiringan 45o, semua garis yang secara nyata terlihat sejajar horisontal akan terlihat miring menuju ke dua titik hilang.
   Hanya ada satu garis horisontal dan vertikal yang digunakan sebagai skala pengukuran, yaitu garis horisontal dan vertikal pada sudut terdekat atau terjauh dari objek tersebut (dianjurkan menggunakan garis pada sudut terjauh dari objek tersebut).
Perspektif dua titik hilang sangat sulit untuk digambar secara terukur. Bagaimanapun, perspektif dua titik hilang menampilkan gambar yang terlihat lebih alami dengan sedikit distorsi dibanding metode perspektif yang lainnya.
CONTOH: 

Bisa didownload power pointnya apabila mau belajar menggambar perspektif 2 titik hilang disini
  • Perspektif 3 titik hilang
   Perspektif tiga titik hilang sangat tidak biasa untuk digunakan pada ilustrasi atau presentasi desain interior. Secara umum, perspektif tiga titik hilang terbentuk dari dua titik hilang yang terletak di garis cakrawala dan satu titik hilang tambahan yang terletak di atas atau di bawah garis cakrawala, segaris lurus secara vertikal dengan titik diagonal, sehingga bila ditarik garis berurutan dari ketiga titik hilang tersebut akan membentuk segitiga sama sisi, yaitu segitiga yang memiliki sudut yang sama, yaitu 60o (lihat gambar).
   Penggunaan metode tiga titik hilang dapat menyebabkan distorsi yang berlebihan karena hampir semua garis tertuju pada titik hilang-titik hilang. Ini berarti dalam menggambarkan perspektif tiga titik hilang membutuhkan kemampuan visualisasi yang sangat baik. Walaupun begitu, perspektif tiga titik hilang masih dapat diukur, yaitu dengan menggunakan titik diagonal yang berjumlah tiga buah yang terletak di antara ketiga titik hilang (lihat gambar).
   Perspektif tiga titik hilang biasanya digunakan pada benda-benda arsitektural yang berukuran sangat besar, seperti gedung-gedung bertingkat. Hasil yang ditampilkan perspektif tiga titik hilang biasa disebut ‘penglihatan mata burung’ bila titik hilang berada di bawah garis cakrawala, dan ‘penglihatan mata semut’ atau ‘penglihatan mata kodok’ bila titik hilang berada di atas garis cakrawala.

(Diambil dari buku “Gambar Teknik, Diktat untuk Mata Kuliah Gambar Teknik Jilid 1 dan 2. Program Studi Desain Interior, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, 2001″. Disusun oleh Drs. Hary Lubis)

sumber:

MEDIA LINGKUNGAN


Pengertian lingkungan sebagai sumber belajar

   Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebgai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang terlingkung di suatu daerah. 
   Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling. 
   Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. 
   Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia. Lingkungan yang ada di sekitar anak- anak kita merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Jumlah sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas, Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab anak dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan.
   Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya manusia di masa mendatang. Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan, bahkan hampir semua tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian diperlukan adanya kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.


Jenis Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran.

Berbagai jenis lingkungan di sekitar kita memungkinkan untuk digunakan sebagai sumber dan media pembelajara. Secara umum lingkungan dikategorikan ke dalam tiga macam yaitu: lingkungan social, lingkungan alam, dan lingkungan buatan.

  • Lingkungan Sosial.

Lingkungan sosial sebagai sumber dan media pembelajaran, berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan masyarakat, seperti organisasi social, adap kebiasaan, budaya, system nilai, system religius dan sebagainya. Karena berkaitan dengan kehidupan masyarakat, maka sering diistilahkan dengan sebutan studi masyarakat. Studi masyarakat adalah belajar tentang situasi, perilaku, maupun system social yang ada di lingkungan kita untuk dijadikan sebagai latihan dan pengalaman supaya dapat dijadikan bekal menjalani kehidupan.

  •  Lingkungan Alam.

Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang bersifat alamiah, seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, tumbuhan, hewan, sumber daya alam, dan lain-lain. Aspek-aspek lingkungan alam dapat dipelajari secara langsung oleh siswa karena gejalaalam yang terjadi relative tetap. Mempelajari lingkungan alam akan mendorong siswa untuk lebih memahami materi pelajaran secara factual dan dapat menumbuhkan cinta terhadap alam sekitar, sehingga memunculkan kesadaran menjaga dan memelihara lingkungan

  •  Lingkungan Buatan

Lingkungan buatan merupakan lingkungan yang sengaja dibangun oleh manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.  Antara lain irigasi, bendungan, taman nasional, kebun binatang, perkebunan, pembangkit linstrik dan lain-lain.
Berbagai jenis lingkungan yang disebutkan di atas, dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran. Guru harus pandai menentukan mana yang akan dijadikan sebagai media pembelajaran. Selain itu penggunaan media lingkungan membutuhkan kreatifitas dan inisiatif guru, adanya kerjasama antara siswa, orang tua, serta lembaga-lembaga masyarakat.
Demikian juga penggunaan metode yang akan dilakukan harus sesuai dengan tujuan dan kompetensi peserta didik. Untuk itu diperlukan metode yang tepat supaya lingkungan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Beberapa metode pembelajaran yang dapat dilaksanakan dalam menggunakan lingkungan sebagai media pembelajaran.



Keuntungan memanfaatkan media lingkungan


  • hemat biaya, (memanfaatkan benda-benda yang ada di lingkungan)
  • siswa mendapatkan pengalaman yang nyata, pelajaran konkrit, tidak verbal, 
  • benda benda disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa, Hal ini juga sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual (contextual learning).
  • lebih aplikatif, materi yang didapatkan memungkin siswa untuk mengaplikasikan nya langsung, diebabkan siswa sering menemukan benda atau peristiwa tersebut sehari - hari, 
  • siswa dapat berinteraksi langsung dengan benda, lokasi, dan peristiwa secara alamiah, 
  • komunikatif, karena benda tersebut mudah dicerna daripada sesuatu yang didesain .

salah satu contoh power point mengenai media lingkungan yang saya buat. dapat di download disini




UTS MEDIA PEMBELAJARAN

Media yang dipergunakan yaitu: poster.
Poster ini berisi tentang: 
  • pengertian media pembelajaran 
  • jenis - jenis media pembelajaran

bisa didownload juga gambar yg aslinya, klik disini